DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
NUR SYAHRAINI
1EB17
25210149

Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefenisikan sebagai suatu proses tersusun
yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi organisasi tersebut mencakup tiga elemen pokok, yaitu: 1) interaksi manusia, 2) kegiatan mengarah pada tujuan, 3) struktur.

Sejarah perusahaan, teknologi yang terlibat dan kepribadian para manajer puncak dapat membantu dalam penentuan pola organisasi formal perusahaan. Akan tetapi suatu organisasi memiliki suatu pendidikan informal. Akan tetapi setiap organisasi mempunyai suatu komponen informal disamping komponen formalnya.
a) Organisasi Formal
Organisasi merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan serta memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan struktur oganisasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah 1) wewenang, 2) tanggung jawab, 3) pertanggungjawaban, 4) delegasi, 5) koordinasi.
b) Organisasi Informal
Suatu hubungan jaringan pribadi sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Oganisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi, keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban huungan-hubungan, baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak. Organisasi ini terbentuk karena adanya interaksi manusia. Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan yaitu :
1. Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
2. Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
3. Anggota-anggota kelompok luar (out group)
Para manajer selalu berusaha untuk menjauhkan organisais informal, karena dianggap mengakibatkan jeleknya pelaksanaan kerja. Namun terkadang organisasi informal justru merupakan cara terbaik dalam menyampaikan informasi yang diperlukan oleh para karyawan. Oleh karena iu ada baiknya jika organisasi informal tetap diperthankan namun dalam kapasitas yang bisa dipertanggungjawbkan.

1. Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang dalam pengambilan kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi organisasi manajemen yang disentralisir adalah sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang oleh suatu pusat, biasanya adalah eksekutif puncak.
Kebaikan dari sistem ini adalah:
· Pengandalian yang lebih efektif dapat dilakukan
· Memperpendek jangka pengambilan keputusan
· Keseragaman tindakan bagi seluruh unit
Keburukan dari sistem ini adalah:
· Jika perusahaan berkembang pesat, maka beban puncak pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak.
· Organisasi yang disentralisir hanya memeberi pengalaman sedikitkepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan, karena semua keputusan penting diambil oleh eksekutif puncak.
2. Organisasi yang disentralisir
Banyak perusahaaan yang menggunakan desentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk menginformasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tinggi. Desentralisir biasanya digunakan pada perusahaan yang memiliki banyak cabang, dimana mereka sadar bahwa keadaan di setiap cabang berbeda.

a) Pembentukan struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen, yaitu:
§ Interaksi kemanusiaan
§ Kegiatan yang terarah ke tujuan
§ Struktur
Manajemen harus mengkoordinasi kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahan secara keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuam dalam masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, masing-masing karyawan individual.
Ø Departemenlisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisaan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Dalam perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan dan personalia. Alasan dari departemenlisasi adalah terbatasnya jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manajer termasuk
Ø Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan ini disebut tindakan pendelegasian.

Ø Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Meskipun jumlah optimal tersebut berbeda antara perusahaan satu dengan yang lain, tetapi tetap banyak pendapat yang menyatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawahi secara langsung bawahan sebanyak antara empat sampai delapan orang.
Ø Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.
Ø Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.
b) Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility). Bentuk struktur organisasi pada pokoknya dibagi empat yaitu :
Ø Organisasi Garis
Kebaikan dari organisasi ini adalah:
1) Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
2) Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan
3) Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah
4) Menghemat biaya
Keburukan dari organisasi ini adalah:
1) Sering terdapat birokrasi
2) Tidak adanya spesialisasi
3) Kurangnya kerjasama di antara masing-maisng bagian
Ø Organisasi Garis dan Staf
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1) Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya
2) Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
3) Staf dapat mendidik para petugas
4) Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1) Kadang-kadang staf tidak lagi memberikan saran tetapi perintah
2) Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
3) Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
Ø Organisasi Fungsional
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1) Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
2) Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1) Membingungkan para pekerja
2) Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
3) Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
4) Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer
Ø Organisasi Komite
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1) Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
2) Keputusan ditentukan bersama-sama
3) Menciptakan koordinasi yang lebih baik
4) Meningkatkan pengawasan
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1) Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
2) Keharusan untuk berkompromi
3) Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
4) Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
Ø Organisasi Matrik
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1) Luwes
2) Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
3) Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1) Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu)
2) Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
3) Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer lain

Ø Kelompok Kerja
Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Ø Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1) Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya membutuhkan kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2) Kebutuhan manusia dikelompokkan dlam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatnya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Ø Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan di pabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh. Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap kea rah supervise kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Ø Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan oengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “suatu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif. Dan macan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan “iklim kerja” bagi karyawan.
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan oengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “suatu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif. Dan macan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan “iklim kerja” bagi karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar