Oktober 30, 2010

TUGAS PENGANTAR BISNIS MODERN


PENGERTIAN  DAN  KONSEP  PEMASARAN
NUR SYAHRAINI
1EB17
25210149

A. PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
a. Pengertian Pemasaran
Menurut  William J. Stanton, Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
b. Penciptaan Faedah bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi adalah menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Kegiatan yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah, produksi yang membuat barang-barang, konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut. Faedah (Utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Ada lima macam faedah, yakni :
1. Faedah Waktu, diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
2. Faedah Tempat, merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3. Faedah Milik, diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah Informasi, menciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Atau lebih dikenal dengan istilah promosi.
c. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
     d. Pendekatan Studi pemasaran
Pemasaran memiliki berbagai macam pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Serba Fungsi, fungsi pokok pemasaran adalah :
• Penjualan, fungsi paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Menjadi sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan mendapatkan laba.
• Pembelian, bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjualan dan kualitas produk tertentu.
• Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ketempat barang dikonsumsikan.
• Penyimpanan, fungsi penyimpanan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
• Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstren guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
• Penanggungan Risiko, fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
• Standardisasi dan Grading, Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang disebut normalisasi. Sedangkan grading adalah usaha mengolongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkuan dunia perdagangan.
• Pengumpulan informasi Pasar, fungsi untuk pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya.
2. Pendekatan serba Lembaga, pemasaran dari segi lembaga-lembaga atau organisasi yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedian bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan menjadi bahan jadi.
• Perusahaan saingan.
• Pembeli akhir, dan sebagainya.
3. Pendekatan Serba Barang, disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
4. Pendekatan Serba Manajemen, mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel, seperti : Produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi.
5. Pendakatan Serba Sistem, mencakup elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan dimuka. Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pemasaran.
B. STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainya, tergantung pada kondisi yang ada maupun tujuan yang akan dicapai. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan.
C. PASAR
Pasar menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keingginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga Unsur penting yang terdapat pada Pasar, yakni :
• Orang dengan segala keinginan.
• Daya beli mereka.
• Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
a. Macam-macam Pasar
Pasar dikelompokan ke dalam 4 golongan, yakni :
1. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukanya dijual atau diproses lebih lanjut.
2. Pasar industri adalah pasar yang terdiri atasindividu-individu dan lembaga atau organisasiyang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual.
3. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual kembali atau disewakan agar mendapatkan laba.
4. Pasar Pemerintah adalah pasaryang dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lainya.
b. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
D. MARKETING MIX DAN PRODUK
a. Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : Produk, Struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing mix merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.
b. Pengertian Barang
Barang/Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
c. Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritanya
Barang-barang dibagi menjadi dua, yakni :
1. Barang Tahan Lama(durable goods), adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama. Misalnya : Pakaian, mesin tulis, kacamata, dan sebagainya.
2. Barang tidak Tahan Lama(nondurable goods), barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi, seperti : Sabun, makanan, dan sebagainya.
3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, misalnya : jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan sebagainya.
d. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh Si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemilik dapat digolongkan menjadi dua golongan, yakni :
1. Barang Konsumsi adalah barang-barang yang dibeli utuk dikonsumsi. Barang konsumsi dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yakni : Barang konvenien, barang shopping, barang spesial.
2. Barang Industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri dapat dibagi menjadi lima golongan, yakni : Bahan baku, Komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi,peralatan ekstra.
e. Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut sebagai siklus kehidupanbarang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas limatahap, yakni : Tahap Perkenalan, Tahap Pertumbuhan, Tahap kedewasaan dan Kejenuhan, Tahap Kemunduran.
f. Merk/ Brand
Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain(rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
E. SALURAN PEMASARAN
a. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : Produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.
b. Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Macam-macam perusahaan adalah : Pedagang besar, Pengecer, Agen.
c. Saluran Distribusi Ganda
Masalah dalam pemilihan saluran distribusi, faktor-faktor tersebut antara lain :
• Jenis barangyang dipasarkan.
• Produsen yang menghasilkan produknya.
• Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
• Pasar yang dituju.
d. Perantara Saluran
Perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Jenis-jenis perantara, yakni :
• Pedagang Besar, merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumen.
• Pengecer, mempunyai peranan yang tinggi karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir. Jenis-jenis pengecer, terdapat tiga golongan, yakni : General merchandise store, single-line store, specialty store.
• Agen, memiliki jenis-jenis antara lain : Agen penjualan, agen pembelian, agen pengangkutan.
e. Jumlah Perantara dalam Saluran
Produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu :
• Distribusi Intensif, merupakan suatu srategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur(terutama pengecer)untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
• Distribusi Selektif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan/atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
• Distribusi Eksklusif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.
f. Distribusi Fisik
Distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dua masalah penting yang terdapatdalam kegiatan distribusi fisik adalah :
1. Pengangkutan, pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat di antara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen. Agen pengangkutan dapat dibedakan menurut dua cara, yaitu :
• Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya.
• Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya.
2. Penyimpanan.
F. PENENTUAN HARGA
a . Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Prinsip bagi manajemen dalam menentukan harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
• Keadaan Perekonomian.
• Penawaran dan permintaan.
• Elastisitas Permintaan.
• Persaingan.
• Biaya.
• Tujuan Perusahaan.
• Pengawasan Pemerintah.
c. Metode-metode Penetapan Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu :
1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method),
Rounded Rectangle: BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUALHarga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut(disebut marjin). Jadi harga juaal produk itu dapat dihitungdengan rumus :

2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method),
Rounded Rectangle: HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUALPedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up.

3. Penetapan harga Break-even (Break-even Pricing),
Perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-even(titik pas-pasan), jika penjualan berada dibawah titik breah-even, maka perusahaan akan menderita rugi.
4. Penetapan Harga dalam hubungannya dengan Pasar, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
d. Politik Penetapan Harga
Ada empat penetapan politik dalam menentukan harga, yakni :
1. Penetapan Harga Psikhologi, digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer.
2. Price Lining, lebih sering atau banyak digunakan oleh pengecer dari pada pedagang besar atau produsen.
3. Potongan Harga, merupakan pengurangan dari harga yang ada.ada beberapa jenis potongan yang dapat diberikan penjual, yakni : Potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, dan potongan musiman.
4. Penetapan Harga Geografis.
G. PROMOSI DAN PERIKLANAN
a. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mixyang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi da empat, yakni :
b. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Adapun masalah-masalah, yakni :
• Tujuan Periklanan, menjual atau meningkatkan penjual barang atau jasa.
• Jenis Periklanan, periklanan digolongakan menjadi dua, yakni : periklanan barang(product advertising), periklanan kelembagaan(Institusional advertising).
• Media Periklanan, jenis-jenis media tersebut adalah : Surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung.
• Biro Periklanan, merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yangmengkhususkan kegiatan dibidang perencanaan.
H. PERSONAL SELLING, PROMOSI, PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
a. Personal Seling
Personal Seling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Materi yang dibahas di personal seling, yakni :
1. Proses Personsl Selling, tahap yang perlu dalakukan dalam proses personal seling, yakni : persiapan sebelum penjualan, penentuan lokasi pembeli potensial, pendekatan pendahuluan, melakukan penjualan, pelayanan sesudah penjualan.
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman, jenis tugas-tugas penjualan beserta salesmannya, yakni : Trade sellingdan merchandising salesman, missionary selling dan detailman, technical selling dan sales engineer, new business selling dan pioneer product salesman.
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan, merupakan kegiatan tersebut dapat digunakan mendukung kegiatan promosi yang lain.
c. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.

Oktober 24, 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS MODERN


DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
NUR SYAHRAINI
1EB17
25210149

A.   PENGERTIAN ORGANISASI
            Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefenisikan sebagai  suatu proses tersusun
yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi organisasi tersebut mencakup tiga elemen pokok, yaitu: 1) interaksi manusia, 2) kegiatan mengarah pada tujuan, 3) struktur.

B.   ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
            Sejarah perusahaan, teknologi yang terlibat dan kepribadian para manajer puncak dapat membantu dalam penentuan pola organisasi formal perusahaan. Akan tetapi suatu organisasi memiliki suatu pendidikan informal. Akan tetapi setiap organisasi mempunyai suatu komponen informal disamping komponen formalnya.
a)      Organisasi Formal
Organisasi merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan serta memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan  bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan struktur oganisasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah                      1) wewenang, 2) tanggung jawab, 3) pertanggungjawaban, 4) delegasi, 5) koordinasi.

b)      Organisasi Informal
Suatu hubungan jaringan pribadi sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Oganisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi, keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban huungan-hubungan, baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak. Organisasi ini terbentuk karena adanya interaksi manusia. Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan yaitu :
1.      Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
2.      Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
3.      Anggota-anggota kelompok luar (out group)

          Para manajer selalu berusaha untuk menjauhkan organisais informal, karena dianggap mengakibatkan jeleknya pelaksanaan kerja. Namun terkadang organisasi informal justru merupakan cara terbaik dalam menyampaikan informasi yang diperlukan oleh para karyawan. Oleh karena iu ada baiknya jika organisasi informal tetap diperthankan namun dalam kapasitas yang bisa dipertanggungjawbkan.

C.   SENTRALISASI VS DESENTRALISASI

1.             Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang dalam pengambilan kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi organisasi manajemen yang disentralisir adalah sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang oleh suatu pusat, biasanya adalah eksekutif puncak.
Kebaikan dari sistem ini adalah:
·         Pengandalian yang lebih efektif dapat dilakukan
·         Memperpendek jangka pengambilan keputusan
·         Keseragaman tindakan bagi seluruh unit
Keburukan dari sistem ini adalah:
·      Jika perusahaan berkembang pesat, maka beban puncak pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak.
·      Organisasi yang disentralisir hanya memeberi pengalaman sedikitkepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan, karena semua keputusan penting diambil oleh eksekutif puncak.
2.             Organisasi yang disentralisir
Banyak perusahaaan yang menggunakan desentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk menginformasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tinggi. Desentralisir biasanya digunakan pada perusahaan yang memiliki banyak cabang, dimana mereka sadar bahwa keadaan di setiap cabang berbeda.

D. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
a)       Pembentukan struktur Organisasi
          Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen, yaitu:
§   Interaksi kemanusiaan
§   Kegiatan yang terarah ke tujuan
§   Struktur
Manajemen harus mengkoordinasi kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø   Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahan secara keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuam dalam masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, masing-masing karyawan individual.
Ø   Departemenlisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisaan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Dalam perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan dan personalia. Alasan dari departemenlisasi adalah terbatasnya jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manajer termasuk
Ø   Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan ini disebut tindakan pendelegasian.
scan0006.jpg

Ø   Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Meskipun jumlah optimal tersebut berbeda antara perusahaan satu dengan yang lain, tetapi tetap banyak pendapat yang menyatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawahi secara langsung bawahan sebanyak antara empat sampai delapan orang.
Ø   Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.
Ø   Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.
b)      Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility). Bentuk struktur organisasi pada pokoknya dibagi empat yaitu :
Ø   Organisasi Garis
Kebaikan dari organisasi ini adalah:
1)     Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
2)     Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan
3)     Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah
4)     Menghemat biaya
Keburukan dari organisasi ini adalah:
1)     Sering terdapat birokrasi
2)     Tidak adanya spesialisasi
3)     Kurangnya kerjasama di antara masing-maisng bagian
Ø   Organisasi Garis dan Staf
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)    Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar  bagiannya
2)  Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan   memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
3)      Staf dapat mendidik para petugas
4)   Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)      Kadang-kadang staf tidak lagi memberikan saran tetapi perintah
2)   Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
3)      Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
Ø   Organisasi Fungsional
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)      Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
2)      Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)      Membingungkan para pekerja
2)      Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
3)      Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
4)    Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer

Ø   Organisasi Komite
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)    Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
2)      Keputusan ditentukan bersama-sama
3)      Menciptakan koordinasi yang lebih baik
4)      Meningkatkan pengawasan
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)      Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
2)      Keharusan untuk berkompromi
3)      Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
4)      Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
Ø   Organisasi Matrik
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)      Luwes
2)     Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
3)      Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)  Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu)
2)     Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
3)      Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer lain

E. PERILAKU KEORGANISASIAN
Ø   Kelompok Kerja
         Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Ø   Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1)  Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya membutuhkan kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2)   Kebutuhan manusia dikelompokkan dlam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatnya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Ø   Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan di pabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh. Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap kea rah supervise kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Ø   Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan oengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “suatu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif. Dan macan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan “iklim kerja” bagi karyawan.