Rekor tidak terkalahkan Real Madrid dari 12 pertandingan terakhir di kompetisi domestik akhirnya tumbang dalam duel El Clasico setelah Barcelona melumat mereka lima gol tanpa balas di Stadion Nou Camp, Senin (29/11).
Dengan demikian Barcelona resmi menggeser tampuk klasemen sementara dengan perbedaan dua poin yang kini mengoleksi 34 angka dari 13 pertandingan.
Kali ini kehebatan pelatih asal Portugal Jose Mourinho sama sekali tidak terlihat di pertandingan ini dan strategi serta taktik permainan yang diterapkannya pun tidak berkembang sama sekali.
Dengan demikian rekor kemenangan Barcelona atas Madrid dalam beberapa musim terakhir terus dipertahankan dan pekerjaan berat masih harus diemban oleh Mourinho dalam beberapa laga ke depan.
Lionel Messi mengawali peluang ke gawang Real Madrid saat pertandingan belum genap lima menit, setelah menerima umpan sang kapten Carles Puyol, Lionel Messi langsung melepaskan tendangan melengkung ke arah gawang dan beruntung Madrid tidak kebobolan karena bola masih mengenai mistar dalam.
Lini belakang Madrid tercengang saat pertandingan baru berjalan sembilan menit, saat tendangan Andres Iniesta yang mengenai Marcelo langsung diamankan oleh Xavi Hernandez untuk menjebol gawang Iker Casillas.
Madrid mencoba membangun serangan tidak lama kemudian dan Angel Di Maria memperolehnya setelah tendangannya dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan oleh Victor Valdes.
Eric Abidal hampir saja menjebol gawangnya sendiri saat berupaya membuang bola hasil umpan tarik Cristiano Ronaldo, beruntung Valdes masih dapat menghalaunya dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Lini belakang Madrid kembali kebobolan di menit ke-18 saat tusukan David Villa dari sisi kiri tidak dapat diselamatkan dengan baik oleh Casillas sehingga bola muntah dengan dingin langsung diceploskan oleh Pedro Rodriguez.
Insiden kecil sempat mewarnai pertandingan ini saat Guardiola tidak memberikan bola kepada Ronaldo di pinggir lapangan dan mantan punggawa Manchester United itu pun secara tidak terpuji sedikit mendorong Guardiola. Beruntung kejadian ini tidak membuat wasit Itturalde Gonzalez mengeluarkan kartu kepadanya.
Diistirahatkannya Gonzalo Higuain di paruh pertama membuat Real Madrid seperti kehilangan naluri ketajamannya walau Karim Benzema yang menggeser posisinya di pertandingan ini tidak memiliki peluang yang membahayakan sama sekali dalam 45 menit pertama.
Selepas istirahat, pelatih Real Madrid Jose Mourinho melakukan pergantian dengan menarik Mesut Ozil dan menggantikannya dengan Lassana Diarra.
Tidak lama kemudian gawang Madrid kembali mendapatkan ancaman saat aksi individu Lionel Messi melewati sejumlah bek Madrid namun sayang tendangannya masih membentur pagar pertahanan dan bola muntah pun juga tidak dapat disempurnakan David Villa.
Mimpi buruk anak-anak asuhan Jose Mourinho berlanjut di paruh kedua, saat umpan brilian Messi kepada David Villa dengan cerdik berhasil melepaskan diri dari jeratan off-side dan Villa pun menceploskan bola ke sudut kiri gawang.
Lini pertahanan Madrid benar-benar dibuat kocar-kacir. Hanya berselang tiga menit saja dari gol ketiga, David Villa kembali mengasah ketajamannya dengan kaki kanannya setelah lagi-lagi Messi mengirimkan umpan terobosan yang sangat apik.
Intensitas serangan anak-anak asuhan Pep Guardiola patut diacungi jempol dalam kurun waktu satu jam permainan dan beberapa kali mereka dengan leluasa menerapkan alur bola yang sangat cepat, sehingga menyulitkan Madrid untuk mengembangkan permainannya.
Konsentrasi pemain-pemain Madrid benar-benar kehilangan kendali dimana setidaknya pelanggaran lebih banyak dilakukan ketimbang serangan ke lini pertahanan Barcelona.
Kejelian pelatih Guardiola yang memasukkan dua pemain muda Bojan Krkic dan Jeffren berbuah hasil manis di menit-menit akhir setelah umpan tarik Bojan dari sisi kanan diteruskan dengan satu sentuhan oleh Jeffren.
Rasa frustrasi Ramos terlihat di pertandingan ini setelah ia diganjar kartu merah langsung oleh wasit karena dengan sengaja melakukan pelanggaran kepada Messi sehingga memicu tensi menjelang berakhirnya pertandingan kian panas.
Setidaknya Ramos bisa terkena hukuman tambahan mengingat ia beberapa kali melakukan tindakan tidak terpuji baik kepada Puyol maupun Xavi Hernandez.
Kali ini kehebatan pelatih asal Portugal Jose Mourinho sama sekali tidak terlihat di pertandingan ini dan strategi serta taktik permainan yang diterapkannya pun tidak berkembang sama sekali.
Dengan demikian rekor kemenangan Barcelona atas Madrid dalam beberapa musim terakhir terus dipertahankan dan pekerjaan berat masih harus diemban oleh Mourinho dalam beberapa laga ke depan.
Lionel Messi mengawali peluang ke gawang Real Madrid saat pertandingan belum genap lima menit, setelah menerima umpan sang kapten Carles Puyol, Lionel Messi langsung melepaskan tendangan melengkung ke arah gawang dan beruntung Madrid tidak kebobolan karena bola masih mengenai mistar dalam.
Lini belakang Madrid tercengang saat pertandingan baru berjalan sembilan menit, saat tendangan Andres Iniesta yang mengenai Marcelo langsung diamankan oleh Xavi Hernandez untuk menjebol gawang Iker Casillas.
Madrid mencoba membangun serangan tidak lama kemudian dan Angel Di Maria memperolehnya setelah tendangannya dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan oleh Victor Valdes.
Eric Abidal hampir saja menjebol gawangnya sendiri saat berupaya membuang bola hasil umpan tarik Cristiano Ronaldo, beruntung Valdes masih dapat menghalaunya dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.
Lini belakang Madrid kembali kebobolan di menit ke-18 saat tusukan David Villa dari sisi kiri tidak dapat diselamatkan dengan baik oleh Casillas sehingga bola muntah dengan dingin langsung diceploskan oleh Pedro Rodriguez.
Insiden kecil sempat mewarnai pertandingan ini saat Guardiola tidak memberikan bola kepada Ronaldo di pinggir lapangan dan mantan punggawa Manchester United itu pun secara tidak terpuji sedikit mendorong Guardiola. Beruntung kejadian ini tidak membuat wasit Itturalde Gonzalez mengeluarkan kartu kepadanya.
Diistirahatkannya Gonzalo Higuain di paruh pertama membuat Real Madrid seperti kehilangan naluri ketajamannya walau Karim Benzema yang menggeser posisinya di pertandingan ini tidak memiliki peluang yang membahayakan sama sekali dalam 45 menit pertama.
Selepas istirahat, pelatih Real Madrid Jose Mourinho melakukan pergantian dengan menarik Mesut Ozil dan menggantikannya dengan Lassana Diarra.
Tidak lama kemudian gawang Madrid kembali mendapatkan ancaman saat aksi individu Lionel Messi melewati sejumlah bek Madrid namun sayang tendangannya masih membentur pagar pertahanan dan bola muntah pun juga tidak dapat disempurnakan David Villa.
Mimpi buruk anak-anak asuhan Jose Mourinho berlanjut di paruh kedua, saat umpan brilian Messi kepada David Villa dengan cerdik berhasil melepaskan diri dari jeratan off-side dan Villa pun menceploskan bola ke sudut kiri gawang.
Lini pertahanan Madrid benar-benar dibuat kocar-kacir. Hanya berselang tiga menit saja dari gol ketiga, David Villa kembali mengasah ketajamannya dengan kaki kanannya setelah lagi-lagi Messi mengirimkan umpan terobosan yang sangat apik.
Intensitas serangan anak-anak asuhan Pep Guardiola patut diacungi jempol dalam kurun waktu satu jam permainan dan beberapa kali mereka dengan leluasa menerapkan alur bola yang sangat cepat, sehingga menyulitkan Madrid untuk mengembangkan permainannya.
Konsentrasi pemain-pemain Madrid benar-benar kehilangan kendali dimana setidaknya pelanggaran lebih banyak dilakukan ketimbang serangan ke lini pertahanan Barcelona.
Kejelian pelatih Guardiola yang memasukkan dua pemain muda Bojan Krkic dan Jeffren berbuah hasil manis di menit-menit akhir setelah umpan tarik Bojan dari sisi kanan diteruskan dengan satu sentuhan oleh Jeffren.
Rasa frustrasi Ramos terlihat di pertandingan ini setelah ia diganjar kartu merah langsung oleh wasit karena dengan sengaja melakukan pelanggaran kepada Messi sehingga memicu tensi menjelang berakhirnya pertandingan kian panas.
Setidaknya Ramos bisa terkena hukuman tambahan mengingat ia beberapa kali melakukan tindakan tidak terpuji baik kepada Puyol maupun Xavi Hernandez.