Desember 03, 2010

Barcelona Lumat Madrid

Rekor tidak terkalahkan Real Madrid dari 12 pertandingan terakhir di kompetisi domestik akhirnya tumbang dalam duel El Clasico setelah Barcelona melumat mereka lima gol tanpa balas di Stadion Nou Camp, Senin (29/11).
Dengan demikian Barcelona resmi menggeser tampuk klasemen sementara dengan perbedaan dua poin yang kini mengoleksi 34 angka dari 13 pertandingan.

Kali ini kehebatan pelatih asal Portugal Jose Mourinho sama sekali tidak terlihat di pertandingan ini dan strategi serta taktik permainan yang diterapkannya pun tidak berkembang sama sekali.

Dengan demikian rekor kemenangan Barcelona atas Madrid dalam beberapa musim terakhir terus dipertahankan dan pekerjaan berat masih harus diemban oleh Mourinho dalam beberapa laga ke depan.

Lionel Messi mengawali peluang ke gawang Real Madrid saat pertandingan belum genap lima menit, setelah menerima umpan sang kapten Carles Puyol, Lionel Messi langsung melepaskan tendangan melengkung ke arah gawang dan beruntung Madrid tidak kebobolan karena bola masih mengenai mistar dalam.

Lini belakang Madrid tercengang saat pertandingan baru berjalan sembilan menit, saat tendangan Andres Iniesta yang mengenai Marcelo langsung diamankan oleh Xavi Hernandez untuk menjebol gawang Iker Casillas.

Madrid mencoba membangun serangan tidak lama kemudian dan Angel Di Maria memperolehnya setelah tendangannya dari luar kotak penalti masih dapat digagalkan oleh Victor Valdes.

Eric Abidal hampir saja menjebol gawangnya sendiri saat berupaya membuang bola hasil umpan tarik Cristiano Ronaldo, beruntung Valdes masih dapat menghalaunya dan hanya menghasilkan tendangan penjuru.

Lini belakang Madrid kembali kebobolan di menit ke-18 saat tusukan David Villa dari sisi kiri tidak dapat diselamatkan dengan baik oleh Casillas sehingga bola muntah dengan dingin langsung diceploskan oleh Pedro Rodriguez.

Insiden kecil sempat mewarnai pertandingan ini saat Guardiola tidak memberikan bola kepada Ronaldo di pinggir lapangan dan mantan punggawa Manchester United itu pun secara tidak terpuji sedikit mendorong Guardiola. Beruntung kejadian ini tidak membuat wasit Itturalde Gonzalez mengeluarkan kartu kepadanya.

Diistirahatkannya Gonzalo Higuain di paruh pertama membuat Real Madrid seperti kehilangan naluri ketajamannya walau Karim Benzema yang menggeser posisinya di pertandingan ini tidak memiliki peluang yang membahayakan sama sekali dalam 45 menit pertama.

Selepas istirahat, pelatih Real Madrid Jose Mourinho melakukan pergantian dengan menarik Mesut Ozil dan menggantikannya dengan Lassana Diarra.

Tidak lama kemudian gawang Madrid kembali mendapatkan ancaman saat aksi individu Lionel Messi melewati sejumlah bek Madrid namun sayang tendangannya masih membentur pagar pertahanan dan bola muntah pun juga tidak dapat disempurnakan David Villa.

Mimpi buruk anak-anak asuhan Jose Mourinho berlanjut di paruh kedua, saat umpan brilian Messi kepada David Villa dengan cerdik berhasil melepaskan diri dari jeratan off-side dan Villa pun menceploskan bola ke sudut kiri gawang.

Lini pertahanan Madrid benar-benar dibuat kocar-kacir. Hanya berselang tiga menit saja dari gol ketiga, David Villa kembali mengasah ketajamannya dengan kaki kanannya setelah lagi-lagi Messi mengirimkan umpan terobosan yang sangat apik.

Intensitas serangan anak-anak asuhan Pep Guardiola patut diacungi jempol dalam kurun waktu satu jam permainan dan beberapa kali mereka dengan leluasa menerapkan alur bola yang sangat cepat, sehingga menyulitkan Madrid untuk mengembangkan permainannya.

Konsentrasi pemain-pemain Madrid benar-benar kehilangan kendali dimana setidaknya pelanggaran lebih banyak dilakukan ketimbang serangan ke lini pertahanan Barcelona.

Kejelian pelatih Guardiola yang memasukkan dua pemain muda Bojan Krkic dan Jeffren berbuah hasil manis di menit-menit akhir setelah umpan tarik Bojan dari sisi kanan diteruskan dengan satu sentuhan oleh Jeffren.

Rasa frustrasi Ramos terlihat di pertandingan ini setelah ia diganjar kartu merah langsung oleh wasit karena dengan sengaja melakukan pelanggaran kepada Messi sehingga memicu tensi menjelang berakhirnya pertandingan kian panas.

Setidaknya Ramos bisa terkena hukuman tambahan mengingat ia beberapa kali melakukan tindakan tidak terpuji baik kepada Puyol maupun Xavi Hernandez. 

Ronaldo Optimistis Menang

Sayap Real Madrid Cristiano Ronaldo optimistis timnya akan dapat memetik kemenangan ketika dijamu Barcelona pada laga lanjutan La Liga.
Madrid saat ini masih memuncaki klasemen La Liga dengan belum menelan satu kekalahan. Madrid cuma unggul satu poin dari Barca.

Menjelang duel menentukan tersebut, Ronaldo yakin timnya bisa menang di Nou Camp sehingga memperbesar peluang menjuarai La Liga musim ini

"El Clasico mungkin akan menentukan tapi kami masih belum tahu. Yang jelas kami ingin memenangkan pertandingan ini," ujar Ronaldo.

"Kami tahu ini pertandingan yang sangat penting dan kami akan optimistis dalam upaya kami mencari kemenangan," sambung Ronaldo.

Ronaldo juga berharap cerita buruk Madrid di Nou Camp yang mana musim lalu mereka kalah 0-1 akan berubah pada pertemuan kali ini.

"Saya berharap ceritanya akan berubah musim ini. Kami belum menelan kekalahan sekalipun yang mana penting karena memberi kami kepercayaan diri. Kami tahu itu akan menjadi laga yang sulit tapi kami membuktikan merupakan tim solid. Saya merasa yakin dan berharap mendapat hasil bagus," tegas Ronaldo.

UEFA Hukum Mourinho dan Madrid


Komisi Disiplin UEFA menjatuhkan hukuman skorsing kepada pelatih Real Madrid Jose Mourinho karena menyuruh pemainnya mendapat kartu merah dengan sengaja.
Pelatih asal Portugal itu dinyatakan bersalah memerintahkan bek Sergio Ramos dan gelandang Xabi Alonso untuk mendapat kartu kuning kedua saat Madrid menang 4-0 atas Ajax Amsterdam di laga lanjutan Liga Champions pekan lalu.

Mourinho mendapat skorsing satu laga di arena Liga Champions. Bila kembali melakukan tindakan tak terpuji itu lagi dalam kurun tiga tahun mendatang maka hukuman satu laga sudah menanti Mourinho.

Dalam laga tersebut Alonso dan Ramos mendapat kartu kuning kedua di penghujung pertandingan akibat membuang-buang waktu. Anehnya keduanya sama sekali tidak melakukan protes. Ramos bahkan sempat menyalami wasit.

Kejadian ini membuat UEFA melakukan penyelidikan karena ada dugaan Ramos dan Alonso sengaja mencari kartu merah agar catatan kartu mereka bersih saat memasuki babak knock-out.

Mourinho sendiri membantah sengaja menyuruh pemainnya. Namun rekaman televisi menunjukkan ia memerintahkan kedua pemainnya itu dari bangku cadangan sebelum Alonso dan Ramos menerima kartu kuning kedua.

Selain di skorsing, Mourinho juga diharuskan membayar denda 40.000 euro. Real Madrid juga didenda 120.000 euro.

UEFA juga mendenda empat pemain Madrid. Ramos dan Alonso harus membayar 20.000 euro. Sedangkan kiper Iker Casillas dan pemain cadangan Jerzy Dudek didenda 10.000 dan 5.000 euro atas perannya membantu Mourinho mengirimkan pesannya kepada Ramos.

Kartu merah untuk Ramos dan Alonso sendiri tetap berlaku sehingga keduanya akan absen di laga pamungkas Grup G saat bersua Auxerre, sama seperti Mourinho. Madrid memiliki waktu tiga hari untuk mengajukan banding.

November 21, 2010

MAKALAH PROSES PRODUKSI PEMBUATAN TAHU


B A B    I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
           
Tahu merupakan salah satu bahan makanan pokok di negeri ini, yang termasuk dalam makanan 4 (empat) sehat 5 (lima) sempurna. Tahu juga merupakan makanan yang mengandung sangat banyak gizi dan cukup mudah untuk diproduksi. Untuk memproduksi tahu bahan-bahan yang dibutuhkan hanya berupa kacang kedelai. Tidak heran jika saat ini kita dapat menemukan banyak sekali pabrik pembuatan tahu, baik dalam bentuk usaha kecil dan usaha menengah yang masih menggunakan cara konvensional ataupun usaha-usaha yang sudah cukup sukses dengan cara pembuatan yang lebih modern. Berdasarkan hal-hal diatas maka kami tertarik untuk menjadikan Pabrik Pembuatan Tahu sebagai bahan makalah proses produksi kami.
Lokasi Pabrik pembuatan tahu yang kami pilih terletak di daerah Jakarta Timur. Pabrik ini merupakan pabrik pembuatan tahu yang masuk dalam kategori usaha kecil dan menegah (UKM). Cara pembuatan tahu-pun masih dengan cara konvensional sehingga peran individu atau dalam hal ini para pekerja sangatlah besar didalam proses pembuatannya.
Pabrik yang berdiri sejak tahun 1983 ini didirikan oleh Bapak H. Lani. Pabrik pembuatannyapun dibangun dalam kompleks rumahnya sendiri, dan masih bertahan sampai hari ini. Proses pembuatan tahu ini berlangsung di sebuah ruang berukuran 10 m x 7 m. Dan didalam ruang ini  proses produksi tahu berlangsung secara konstan. Didalamnya terdapat 7 pekerja dengan pembagian tugas masing-masing. Ada yang bertugas menggiling, menguapi, dan menyaring (2 orang). Ada yang bertugas untuk mencetak (2 orang). Ada yang bertugas untuk mengaturnya dalam kaleng-kaleng besar sebelum akhirnya direbus (2 orang). Dan ada pula yang bertugas untuk menggoreng tahu-tahu yang sudah jadi (1 orang).
Di dalam ruangan tersebut peralatan yang digunakan dapat dibilang sederhana dan masih sangat tradisional. Saat pertama memasuki pintu ruangan kita akan melihat sebuah mesin uap konvensional yang terbuat dari 2 buah drum yang berfungsi sebagai penangkap uap. Uap atau panas yang dikumpulkan oleh drumpun berasal dari kayu yang dibakar bukan mesin uap. Jadi awalnya kayu akan dibakar di dekat drum tersebut. Lalu uap panasnya akan terkumpul dalam drum sebelum akhirnya akan disalurkan melalui pipa-pipa besi ke bak-bak penampungan. Teknik ini merupakan pengganti teknik perebusan sari kedelai, jadi pabrik ini tidak merebus sari kedelai mereka melainkan meggunakan teknik penguapan.
Selain itu di dalam ruangan juga terdapat 1 mesin penggiling. Jumlah mesin penggiling yang hanya satu-satunya inilah yang menurut kami menjaga kontinuitas dari proses produksi tahu. Selain itu juga terdapat 4 bak dari batu yang digunakan sebagai wadah untuk menguapi sari kedelai dan juga sebagai tempat penampungan air. Lalu ada 4 bak plastik yang digunakan untuk mengendapkan tahu. Ada 25 cetakan dari kayu untuk mencetak tahu. Ada banyak sekali kaleng-kaleng besar yang nantinya akan digunakan sebagai wadah saat tahu dirabus. Dan sebuah penggorengan besar yang menggunakan kayu bakar untuk menggoreng tahu. Serta rak-rak dari kayu untuk menampung tahu-tahu yang sudah tercetak.
Dengan semua peralatan sederhana diatas pabrik ini berdiri dan menghidupi para karyawannya sejak tahun 1983 hingga saat ini. Tahu yang diproduksi di pabrik Pak H. Lani ini merupakan suatu produk yang dikenal dengan nama Tahu Jambi. Sekilas kita pasti bingung mendengar nama tahu Jambi. Sebenarnya tahu ini adalah Tahu Sumedang biasa. Tapi karena pak Haji ingin sesuatu yang berbeda dari nama tahu produksinya maka tahu inipun diberi nama Tahu Jambi. Sesuai dengan nama kampug halaman pak Haji.
Pabrik ini dibangun oleh pak haji sendiri jauh sebelum ia berkeluarga. Dan merupakan suatu usaha yang dirintis sejak ia masih muda. Saat ini pendapatan bersih yang dikumpulkan perhari dapat mencapai lebih dari Rp. 2.000.000,-. Jadi dapat dikatakan bahwa pembuatan tahu ini merupakan bisnis yang menjanjikan.
Dalam sehari pak Haji membutuhkan 3 kuintal kacang kedelai untuk memenuhi kuota produksi mereka. Kacang kedelai ini didapat dari para pemasok yang memang sudah menjadi kepercayaan pak Haji karena menurutnya, para pemasok ini memberikan kacang kedelai dengan kualitas yang cukup bagus dengan harga yang pantas-tidak dimahalkan.
Selanjutnya tentu kacang kedelai tersebut  akan diproses oleh para pekerjanya menjadi tahu. Dari 3 kuintal kg kacang kedelai yang ada, nantinya akan diubah menjadi ± 210 cetak tahu. Masing-masing cetakan tahu tersebut biasanya dijual dengan harga Rp. 20.000,- hingga Rp. 24.000,-.
Secara kasar dapat dihitung pendapatan pak Haji adalah Rp. 4.830.000 ,- dengan omzet inilah bisnis tahu ini dibangun dan terus dipertahankan. Namun tentu saja tidak semua tahu akan laku di pasar. Pasar terbesar dari produk tahu Jambi ini menurut pak Haji adalah para penjaja gorengan. Masing-masing dari mereka biasanya memesan hingga 7 papan (cetakan) tahu setiap hari.
Begitulah pabrik tahu milik Pak H. Lani terus berdiri hingga saat ini. Dengan modal yang tidak terlalu besar dia bisa memperoleh omzet yang lebih dari cukup untuk menggaji para karyawan, modal usaha, dan menghidupi keluarganya sendiri tentunya.
Maka dapat disimpulkan bahwa produksi tahu ini merupakan suatu bisnins yang menjanjikan. Menyerap tenaga kerja. Dan jarang sekali mengalami kerugian karena besarnya pasar yang ada di Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

            Untuk menjaga keseimbangan konsep yang akan kami bahas selanjutnya maka kami menyertakan rumusan masalah yang terkait dengan isi dari makalah kami ini, yaitu tentang “Bagaimanakah proses pembuatan tahu secara konvensional?”

C. TUJUAN PENULISAN

            Tujuan penulisan makalah ini secara umum adalah untuk memberitahukan kepada para pembaca tentang proses pembuatan tahu secara konvensional dan beberapa informasi penting lainnya seperti omzet yang didapat.
            Sedangkan tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Pengantar Bisnis yang diberikan.




D. SASARAN PENULISAN

            Makalah ini dibuat dengan sasaran penulisan awal civitas akademika Universitas Gunadarma. Namun tidak menutup kemungkinan bagi orang-orang diluar Universitas Gunadarma untuk ikut membacanya.

E. MANFAAT  PENULISAN

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah:
1.      Agar pembaca dapat mengetahui proses pembuatan tahu secara konvensional.
2.      Agar pembaca memiliki konsep yang jelas mengenai bisnis tahu.
3.      Agar bisa menjadi inspirasi bagi para pembaca.













B A B  II
PROSES  PRODUKSI

A. PROSES PRODUKSI  TAHU JAMBI

              Proses pembuatan tahu jambi sebenarnya sama saja dengan proses pembuatan tahu lainnya.
v  Bahan-bahan:
·           Kacang Kedelai
·           Air

v  Langkah-langkah (proses) pembuatan tahu jambi adalah sebagai berikut:
·           Kedelai yang tersedia dicuci hingga bersih.
·           Lalu kedelai yang sudah bersih tersebut direndam dalam air selama ± 2-3 jam.
·           Setelah itu kedelai yang ada siap digiling.
·           Setelah digiling kedelai yang sudah halus tersebut kita masukkan dalam bak-bak untuk selanjutnya diuapi.
·           Setelah diuapi selama ± 10 menit kemudian selanjutnya dipindahkan ke kain penyaring dan dibutuhkan waktu ± 10 menit agar sari kedelai dapat terpisah dari ampasnya. Untuk mempermudah proses terpisahnya sari kedelai dari ampasnya maka ditambahkan air sambil terus diaduk-aduk.
·           Ampas tahu akan tetap bertahan dalam kain sementara sari dari kedelai akan jatuh kedalam bak yang sudah disiapkan dibawahnya.
·           Ampas tahu yang tertahan pada kain lalu dibuang, sedangkan sari tahu dalam bak akan diolah lebih lanjut untuk menjadi tahu.
·           Sari tahu yang ada dalam bak kemudian akan ditambahkan biang/bibit (air tahu) secara terus menerus sambil terus diaduk untuk memisahkan sari kedelai dari air biasa. Penambahan biang/bibit (air tahu) bertujuan agar sari kedelai dalam bak dapat mengendap dengan baik.
·           Proses inipun memakan waktu ± 20 menit sampai air akan terpisah dari sarinya. Setelah itu air biasa tersebut akan disedot hingga terpisah dari sari kedelai. Air ini tidak selanjutnya dibuang, melainkan digunakan untuk menjadi biang/bibit (air tahu) pada proses diatas.
·           Setelah yang tersisa dalam bak hanyalah sari kedelai, maka sari-sari tersebut akan diangkat dengan menggunakan penyaringan untuk seterusnya dimasukkan ke cetakan tahu.
·           Setelah dirasa sudah cukup maka cetakan kemudian ditutup. Proses ini berfungsi untuk memberi bentuk pada produk tahu yang nantinya diasilkan sekaligus unutk meniriskan air yang masih tertempel pada sari kedelai tersebut.
·           Lama penyimpanan dalam cetakan ± 15 menit. Jika kita ingin tahu yang lebih keras kita tinggal menambah waktu pendiaman dalam cetakan.
·           Kemudian tahu yang sudah tercetak tersebut akan di rebus ± 1 jam, hal ini dilakukan untuk mengurangi kelembekan tahu. Sekaligus untuk menjadikan tahu lebih tahan lama.


















B A B  III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

1.      Mendukung konsep yang sudah disebutkan diatas bahwa pembuatan tahu tidak membutuhkan modal yang besar. Dan bahan dasarnya pun sangat sederhana serta mudah didapat.
2.      Bahwa pembuatan tahu memberikan omzet yang cukup besar. Dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai titik impas.
3.      Untuk proses pembuatan tahu yang konvensional seperti ini dibutuhkan cukup banyak tenaga kerja, sehingga membuka lapangan pekerjaan.

B. SARAN

1.      Agar kebersihan dari tempat usaha dapat lebih diperhatikan.
2.      Agar pemerintah lebih memperhatikan UKM saperti ini karena selain beromzet, juga menyerap cukup banyak karyawan.
3.      Agar jumlah pabrik tahu yang beroperasi secara modern dapat sedikit ditekan oleh pemerinta agar pabrik-pabrik konvensional seperti ini dapat terus berkembang dengan baik.







                                                                                                                         
DAFTAR PUSTAKA


Suwardji, Raden. Cara Pembuatan Tahu Konvensional. Yogyakarta: Penerbit Liberty, 1999.

Oktober 30, 2010

TUGAS PENGANTAR BISNIS MODERN


PENGERTIAN  DAN  KONSEP  PEMASARAN
NUR SYAHRAINI
1EB17
25210149

A. PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
a. Pengertian Pemasaran
Menurut  William J. Stanton, Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
b. Penciptaan Faedah bagi Konsumen
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi adalah menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Kegiatan yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah, produksi yang membuat barang-barang, konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut. Faedah (Utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Ada lima macam faedah, yakni :
1. Faedah Waktu, diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya.
2. Faedah Tempat, merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya.
3. Faedah Milik, diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
4. Faedah Informasi, menciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Atau lebih dikenal dengan istilah promosi.
c. Konsep Pemasaran
Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
     d. Pendekatan Studi pemasaran
Pemasaran memiliki berbagai macam pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Serba Fungsi, fungsi pokok pemasaran adalah :
• Penjualan, fungsi paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Menjadi sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan mendapatkan laba.
• Pembelian, bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjualan dan kualitas produk tertentu.
• Pengangkutan, fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ketempat barang dikonsumsikan.
• Penyimpanan, fungsi penyimpanan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsi.
• Pembelanjaan, fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstren guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran.
• Penanggungan Risiko, fungsi menghindari dan mengurangi risiko yang berkaitan dengan pemasaran barang.
• Standardisasi dan Grading, Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang disebut normalisasi. Sedangkan grading adalah usaha mengolongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengangkuan dunia perdagangan.
• Pengumpulan informasi Pasar, fungsi untuk pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya, dan sebagainya.
2. Pendekatan serba Lembaga, pemasaran dari segi lembaga-lembaga atau organisasi yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedian bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan menjadi bahan jadi.
• Perusahaan saingan.
• Pembeli akhir, dan sebagainya.
3. Pendekatan Serba Barang, disebut juga pendekatan organisasi industri, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
4. Pendekatan Serba Manajemen, mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel, seperti : Produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi.
5. Pendakatan Serba Sistem, mencakup elemen yang luas dalam sistem pemasaran, termasuk keempat pendekatan dimuka. Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pemasaran.
B. STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN
Struktur organisasi pemasaran bagi sebuah perusahaan tidak selalu sama dengan perusahaan lainya, tergantung pada kondisi yang ada maupun tujuan yang akan dicapai. Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, manajer pemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan.
C. PASAR
Pasar menurut W.J. Stanton adalah orang-orang yang mempunyai keingginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya. Tiga Unsur penting yang terdapat pada Pasar, yakni :
• Orang dengan segala keinginan.
• Daya beli mereka.
• Kemauan untuk membelanjakan uangnya.
a. Macam-macam Pasar
Pasar dikelompokan ke dalam 4 golongan, yakni :
1. Pasar konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi, bukanya dijual atau diproses lebih lanjut.
2. Pasar industri adalah pasar yang terdiri atasindividu-individu dan lembaga atau organisasiyang membeli barang-barang untuk dipakai lagi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam memproduksi barang lain yang kemudian dijual.
3. Pasar penjual adalah suatu pasar yang terdiri atas individu-individu dan organisasi yang membeli barang-barang dengan maksud untuk dijual kembali atau disewakan agar mendapatkan laba.
4. Pasar Pemerintah adalah pasaryang dimana terdapat lembaga-lembaga pemerintah, seperti : departemen-departemen, direktorat, kantor-kantor dinas, dan instansi lainya.
b. Segmentasi Pasar
Segmentasi Pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.
D. MARKETING MIX DAN PRODUK
a. Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : Produk, Struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi. Marketing mix merupakan satu perangkat yang akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan semua ini ditunjukan untuk memberikan kepuasan kepada segmen pasar atau konsumen yang dipilih.
b. Pengertian Barang
Barang/Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.
c. Penggolongan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritanya
Barang-barang dibagi menjadi dua, yakni :
1. Barang Tahan Lama(durable goods), adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kali, jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif lama. Misalnya : Pakaian, mesin tulis, kacamata, dan sebagainya.
2. Barang tidak Tahan Lama(nondurable goods), barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau tidak dapat dipakai lagi, seperti : Sabun, makanan, dan sebagainya.
3. Jasa adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, misalnya : jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan sebagainya.
d. Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaiannya oleh Si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si pemilik dapat digolongkan menjadi dua golongan, yakni :
1. Barang Konsumsi adalah barang-barang yang dibeli utuk dikonsumsi. Barang konsumsi dapat dikelompokan menjadi tiga golongan, yakni : Barang konvenien, barang shopping, barang spesial.
2. Barang Industri adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak langsung dipakai proses produksi. Barang industri dapat dibagi menjadi lima golongan, yakni : Bahan baku, Komponen dan barang setengah jadi, perlengkapan operasi, instalasi,peralatan ekstra.
e. Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut sebagai siklus kehidupanbarang. Siklus kehidupan barang ini terdiri atas limatahap, yakni : Tahap Perkenalan, Tahap Pertumbuhan, Tahap kedewasaan dan Kejenuhan, Tahap Kemunduran.
f. Merk/ Brand
Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain(rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual penjual dan untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
E. SALURAN PEMASARAN
a. Pengertian Saluran Distribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Lembaga-lembaga yang ikut mengambil bagian dalam penyaluran barang ini adalah : Produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.
b. Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Macam-macam perusahaan adalah : Pedagang besar, Pengecer, Agen.
c. Saluran Distribusi Ganda
Masalah dalam pemilihan saluran distribusi, faktor-faktor tersebut antara lain :
• Jenis barangyang dipasarkan.
• Produsen yang menghasilkan produknya.
• Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian.
• Pasar yang dituju.
d. Perantara Saluran
Perantara saluran melaksanakan berbagai macam fungsi pemasaran, seperti penyimpanan, pengangkutan, dan sebagainya. Jenis-jenis perantara, yakni :
• Pedagang Besar, merupakan salah satu lembaga saluran yang penting, terutama untuk menyalurkan barang konsumen.
• Pengecer, mempunyai peranan yang tinggi karena berhubungan secara langsung dengan konsumen akhir. Jenis-jenis pengecer, terdapat tiga golongan, yakni : General merchandise store, single-line store, specialty store.
• Agen, memiliki jenis-jenis antara lain : Agen penjualan, agen pembelian, agen pengangkutan.
e. Jumlah Perantara dalam Saluran
Produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu :
• Distribusi Intensif, merupakan suatu srategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sebanyak mungkin penyalur(terutama pengecer)untuk mencapai konsumen, agar kebutuhan mereka cepat terpenuhi.
• Distribusi Selektif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan/atau pengecer yang terbatas dalam daerah geografis tertentu.
• Distribusi Eksklusif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer di daerah pasar tertentu.
f. Distribusi Fisik
Distribusi fisik dipakai untuk menggambarkan luasnya kegiatan pemindahan suatu barang ke tempat tertentu pada saat tertentu. Dua masalah penting yang terdapatdalam kegiatan distribusi fisik adalah :
1. Pengangkutan, pemindahan barang melalui suatu jalan atau jalur yang mengambil tempat di antara lembaga-lembaga saluran, atau antara lembaga saluran dengan konsumen. Agen pengangkutan dapat dibedakan menurut dua cara, yaitu :
• Penggolongan sesuai dengan metode pengangkutannya.
• Penggolongan sesuai dengan bentuk hukumnya.
2. Penyimpanan.
F. PENENTUAN HARGA
a . Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Prinsip bagi manajemen dalam menentukan harga yang telah ditentukan dengan jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Harga
Dalam kenyataan tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti:
• Keadaan Perekonomian.
• Penawaran dan permintaan.
• Elastisitas Permintaan.
• Persaingan.
• Biaya.
• Tujuan Perusahaan.
• Pengawasan Pemerintah.
c. Metode-metode Penetapan Harga
Ada dua pendekatan pokok dalam penentuan harga jual, yaitu :
1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method),
Rounded Rectangle: BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUALHarga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutup laba yang dikehendaki pada unit tersebut(disebut marjin). Jadi harga juaal produk itu dapat dihitungdengan rumus :

2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method),
Rounded Rectangle: HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUALPedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark-up.

3. Penetapan harga Break-even (Break-even Pricing),
Perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-even(titik pas-pasan), jika penjualan berada dibawah titik breah-even, maka perusahaan akan menderita rugi.
4. Penetapan Harga dalam hubungannya dengan Pasar, penentuan harga tidak didasarkan pada biaya, tetapi justru harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
d. Politik Penetapan Harga
Ada empat penetapan politik dalam menentukan harga, yakni :
1. Penetapan Harga Psikhologi, digunakan untuk penjualan barang pada tingkat pengecer.
2. Price Lining, lebih sering atau banyak digunakan oleh pengecer dari pada pedagang besar atau produsen.
3. Potongan Harga, merupakan pengurangan dari harga yang ada.ada beberapa jenis potongan yang dapat diberikan penjual, yakni : Potongan kuantitas, potongan dagang, potongan tunai, dan potongan musiman.
4. Penetapan Harga Geografis.
G. PROMOSI DAN PERIKLANAN
a. Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mixyang digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi da empat, yakni :
b. Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu. Adapun masalah-masalah, yakni :
• Tujuan Periklanan, menjual atau meningkatkan penjual barang atau jasa.
• Jenis Periklanan, periklanan digolongakan menjadi dua, yakni : periklanan barang(product advertising), periklanan kelembagaan(Institusional advertising).
• Media Periklanan, jenis-jenis media tersebut adalah : Surat kabar, majalah, radio, televisi, pos langsung.
• Biro Periklanan, merupakan lembaga bisnis yang berdiri sendiri, yangmengkhususkan kegiatan dibidang perencanaan.
H. PERSONAL SELLING, PROMOSI, PENJUALAN, DAN PUBLISITAS
a. Personal Seling
Personal Seling adalah interaksi antara individu, saling bertemu muka yang ditunjukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain. Materi yang dibahas di personal seling, yakni :
1. Proses Personsl Selling, tahap yang perlu dalakukan dalam proses personal seling, yakni : persiapan sebelum penjualan, penentuan lokasi pembeli potensial, pendekatan pendahuluan, melakukan penjualan, pelayanan sesudah penjualan.
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman, jenis tugas-tugas penjualan beserta salesmannya, yakni : Trade sellingdan merchandising salesman, missionary selling dan detailman, technical selling dan sales engineer, new business selling dan pioneer product salesman.
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan, merupakan kegiatan tersebut dapat digunakan mendukung kegiatan promosi yang lain.
c. Publisitas
Publisitas merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui suatu media.

Oktober 24, 2010

RESUME PENGANTAR BISNIS MODERN


DESAIN DAN PERILAKU ORGANISASI
NUR SYAHRAINI
1EB17
25210149

A.   PENGERTIAN ORGANISASI
            Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefenisikan sebagai  suatu proses tersusun
yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Definisi organisasi tersebut mencakup tiga elemen pokok, yaitu: 1) interaksi manusia, 2) kegiatan mengarah pada tujuan, 3) struktur.

B.   ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL
            Sejarah perusahaan, teknologi yang terlibat dan kepribadian para manajer puncak dapat membantu dalam penentuan pola organisasi formal perusahaan. Akan tetapi suatu organisasi memiliki suatu pendidikan informal. Akan tetapi setiap organisasi mempunyai suatu komponen informal disamping komponen formalnya.
a)      Organisasi Formal
Organisasi merupakan sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan serta memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan  bidang-bidang tetap (relatif) yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan struktur oganisasi. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah                      1) wewenang, 2) tanggung jawab, 3) pertanggungjawaban, 4) delegasi, 5) koordinasi.

b)      Organisasi Informal
Suatu hubungan jaringan pribadi sosial yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Oganisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi, keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban huungan-hubungan, baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak. Organisasi ini terbentuk karena adanya interaksi manusia. Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan yaitu :
1.      Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
2.      Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
3.      Anggota-anggota kelompok luar (out group)

          Para manajer selalu berusaha untuk menjauhkan organisais informal, karena dianggap mengakibatkan jeleknya pelaksanaan kerja. Namun terkadang organisasi informal justru merupakan cara terbaik dalam menyampaikan informasi yang diperlukan oleh para karyawan. Oleh karena iu ada baiknya jika organisasi informal tetap diperthankan namun dalam kapasitas yang bisa dipertanggungjawbkan.

C.   SENTRALISASI VS DESENTRALISASI

1.             Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang dalam pengambilan kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi organisasi manajemen yang disentralisir adalah sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang oleh suatu pusat, biasanya adalah eksekutif puncak.
Kebaikan dari sistem ini adalah:
·         Pengandalian yang lebih efektif dapat dilakukan
·         Memperpendek jangka pengambilan keputusan
·         Keseragaman tindakan bagi seluruh unit
Keburukan dari sistem ini adalah:
·      Jika perusahaan berkembang pesat, maka beban puncak pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak.
·      Organisasi yang disentralisir hanya memeberi pengalaman sedikitkepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan, karena semua keputusan penting diambil oleh eksekutif puncak.
2.             Organisasi yang disentralisir
Banyak perusahaaan yang menggunakan desentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk menginformasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tinggi. Desentralisir biasanya digunakan pada perusahaan yang memiliki banyak cabang, dimana mereka sadar bahwa keadaan di setiap cabang berbeda.

D. STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA
a)       Pembentukan struktur Organisasi
          Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen, yaitu:
§   Interaksi kemanusiaan
§   Kegiatan yang terarah ke tujuan
§   Struktur
Manajemen harus mengkoordinasi kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Ø   Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahan secara keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuam dalam masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, masing-masing karyawan individual.
Ø   Departemenlisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisaan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Dalam perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan dan personalia. Alasan dari departemenlisasi adalah terbatasnya jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan oleh manajer termasuk
Ø   Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan ini disebut tindakan pendelegasian.
scan0006.jpg

Ø   Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer. Meskipun jumlah optimal tersebut berbeda antara perusahaan satu dengan yang lain, tetapi tetap banyak pendapat yang menyatakan bahwa manajemen puncak sebaiknya membawahi secara langsung bawahan sebanyak antara empat sampai delapan orang.
Ø   Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka, dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.
Ø   Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.
b)      Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responsibility). Bentuk struktur organisasi pada pokoknya dibagi empat yaitu :
Ø   Organisasi Garis
Kebaikan dari organisasi ini adalah:
1)     Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
2)     Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan
3)     Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah
4)     Menghemat biaya
Keburukan dari organisasi ini adalah:
1)     Sering terdapat birokrasi
2)     Tidak adanya spesialisasi
3)     Kurangnya kerjasama di antara masing-maisng bagian
Ø   Organisasi Garis dan Staf
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)    Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar  bagiannya
2)  Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan   memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
3)      Staf dapat mendidik para petugas
4)   Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)      Kadang-kadang staf tidak lagi memberikan saran tetapi perintah
2)   Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
3)      Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
Ø   Organisasi Fungsional
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)      Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya
2)      Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)      Membingungkan para pekerja
2)      Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
3)      Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
4)    Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan di antara para manajer

Ø   Organisasi Komite
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)    Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa anggota
2)      Keputusan ditentukan bersama-sama
3)      Menciptakan koordinasi yang lebih baik
4)      Meningkatkan pengawasan
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)      Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan
2)      Keharusan untuk berkompromi
3)      Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
4)      Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
Ø   Organisasi Matrik
Kebaikan dari organisasi ini adalah :
1)      Luwes
2)     Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
3)      Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan dari organisasi ini adalah :
1)  Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu)
2)     Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
3)      Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer lain

E. PERILAKU KEORGANISASIAN
Ø   Kelompok Kerja
         Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa (umum) dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok.
Ø   Motivasi
Motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1)  Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya membutuhkan kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia.
2)   Kebutuhan manusia dikelompokkan dlam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatnya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Ø   Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan di pabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan ke arah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh. Kepuasan jabatan mungkin merupakan sikap jabatan yang paling banyak diteliti. Ini mencakup sikap kea rah supervise kerja, pembayaran, mitra karyawan, dan promosi. Kepuasan jabatan telah dikaitkan dengan perputaran dan absentiisme dalam angkatan kerja. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Ø   Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan oengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting dalam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “suatu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan, dan situasi yang ada. Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya telah dilakukan, tetapi mereka harus pula belajar bekerja dalam struktur yang ada secara efektif. Dan macan gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan dapat membantu menciptakan “iklim kerja” bagi karyawan.